November 17, 2025

Berita Olah Raga

Berita Seputar Olah Raga Indonesia dan Mancanegara

Pesan Menggugah Jay Idzes Pasca Kekalahan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

079706600 1711041429 20240321bl kualifikasi piala dunia 2026 timnas indonesia vs vietnam 96.jpg

Kekalahan Timnas Indonesia dalam memperoleh tiket ke Piala Dunia 2026 menyebabkan rasa sedih yang mendalam bagi para pemain Garuda serta jutaan pendukungnya.

Dua kekalahan beruntun dalam babak kualifikasi keempat, yaitu 2-3 melawan Arab Saudi dan 0-1 melawan Irak, mengakhiri harapan besar yang telah dibangun selama dua tahun terakhir.

Namun di tengah rasa kecewa tersebut, Jay Idzes muncul sebagai figur yang menenangkan dengan pesan yang menyentuh dan viral di media sosial.

Melalui unggahan panjang di Instagram, kapten Timnas Indonesia mengajak persatuan, menentang budaya saling menyalahkan, serta meminta seluruh lapisan masyarakat tetap mendukung perjuangan tim nasional.

Timnas Indonesia tidak berhasil tampil di Piala Dunia 2026 setelah mengalami dua kekalahan dalam babak empat kualifikasi, yaitu kalah 2-3 dari Arab Saudi dan 1-0 melawan Irak.

Namun di tengah rasa kecewa, kapten Timnas Indonesia Jay Idzes muncul sebagai figur yang menenangkan dengan pesan yang mengharukan.

Melalui unggahan panjang di akun Instagramnya, bek yang bermain untuk Sassuolo menyampaikan betapa pentingnya persatuan dalam masa sulit.

Saya tidak tahu harus memulai dari mana… Impian kami untuk tampil di panggung terbesar di dunia telah berakhir.

“Sulit untuk menggambarkan perasaanku saat ini. Berat rasanya ketika kau berusaha sangat keras selama waktu yang lama, lalu gagal,” kata Jay Idzes.

Meski merasa kecewa, Jay Idzes tidak membiarkan dirinya terjebak dalam rasa sedih. Ia lebih memilih menekankan makna perjalanan Timnas Indonesia yang penuh dengan perjuangan dan semangat tim yang kuat.

Bagi dia, apa yang telah dilalui oleh tim Garuda bukanlah kekalahan, tetapi bagian dari proses besar menuju masa depan yang lebih cerah.

  

Sejak awal bergabung dengan Timnas, aku merasakan adanya ikatan khusus di antara kami.

“Antara pemain dan para penggemar, bahkan di dalam tim. Terdapat ikatan yang tak terucapkan, dan aku bersyukur menjadi bagian dari hal itu,” tulisnya.

Namun yang paling mencolok dari pesannya adalah ajakan untuk menjaga persatuan.

Saat masyarakat mulai kecewa dan emosi memuncak, Idzes justru mengingatkan agar semua pihak tidak saling menyalahkan.

Saya mengharapkan semua pihak untuk menghargai dan memberikan dukungan kepada para pemain serta tim.

“Siapa kita jika justru saling merusak di saat sulit? Itu bukan kita, itu bukan Indonesia. Kita selalu bersama, apa pun yang terjadi,” ujar Jay Idzes.

Kalimat tersebut menjadi inti dari pesannya, bahwa semangat Garuda yang sebenarnya tidak hanya muncul saat menang, tetapi juga ketika bangsa ini diuji dengan kekalahan.

Atlet berusia 25 tahun ini juga menyatakan bahwa perjalanan Timnas Indonesia masih panjang.

Menurut Idzes, kegagalan kali ini bukanlah akhir, tetapi bagian dari proses yang lebih besar dalam membangun masa depan sepak bola Indonesia.

Ia menyadari, perjuangan mereka tidak hanya bertujuan bagi generasi sekarang, tetapi juga untuk generasi mendatang.

Kami sedang menciptakan sesuatu, bukan hanya untuk diri kami sendiri, tetapi juga bagi generasi yang akan datang.

Tujuan kami adalah mencapai hal-hal luar biasa bersama, namun yang lebih penting, tujuan kami adalah meninggikan nama sepak bola Indonesia di dunia.

Kami berharap dapat membantu pemuda berkembang sehingga mereka bisa datang dan mengambil alih ketika waktunya tiba. Karena hal ini lebih besar dari kita semua.

“Ini bukan sekadar tentang tim ini mencapai tujuan, tetapi tentang menghasilkan sesuatu yang akan bertahan selamanya,” katanya.

Unggahan Idzes memperoleh ribuan respons positif dari masyarakat. Banyak orang terkesan oleh ketenangan dan kedewasaannya dalam menghadapi kegagalan.

Di tengah ramainya komentar dan kritik setelah Indonesia tersingkir dari babak playoff Piala Dunia, pesannya terdengar seperti air segar, mengingatkan semua bahwa kekuatan sebenarnya sebuah tim tidak hanya terlihat di lapangan, tetapi juga di hati yang tetap bersatu.

Dengan ucapan yang sederhana namun penuh makna, Jay Idzes menekankan satu hal: Indonesia tidak boleh terpecah akibat kekalahan.

Justru saat ini merupakan momen yang tepat untuk saling memegang tangan dan berjalan bersama menghadapi perjuangan berikutnya.

Perbandingan Data Statistik STY dan Kluivert

Perbandingan statistik Timnas Indonesia pada masa Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026.

Perjalanan panjang tim nasional Indonesia di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 telah berakhir secara resmi.

Tahap tim Garuda terhenti pada babak keempat setelah menderita dua kekalahan beruntun dari dua tim kuat Asia, yaitu Arab Saudi dan Irak.

Indonesia kalah sempit 2-3 melawan Arab Saudi dan kalah 0-1 dari Irak dalam pertandingan perebutan gelar.

Timnas Indonesia memulai perjalanannya sejak 12 Oktober 2023, ketika masih dilatih oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.

Tahap kualifikasi Timnas Indonesia untuk Piala Dunia 2026 berakhir pada 12 Oktober 2025, yaitu dua tahun kemudian.

Dibawah pimpinan STY, Indonesia menunjukkan kinerja yang menggembirakan dengan beberapa kemenangan penting, termasuk kemenangan tak terduga atas Arab Saudi dengan skor 2-0 di babak ketiga.

Namun, pada bulan Januari 2025, PSSI membuat keputusan tak terduga dengan mengganti Shin Tae-yong dan menunjuk legenda sepak bola asal Belanda, Patrick Kluivert, sebagai pelatih utama.

Perubahan ini menjadi momen yang memicu perdebatan, mengingat hasil akhir menunjukkan bahwa Indonesia tidak berhasil melaju ke babak final Piala Dunia 2026.

Statistik Kinerja: Shin Tae-yong vs Patrick Kluivert

Dari segi statistik, Shin Tae-yong mencatatkan kinerja yang lebih unggul saat memimpin Timnas Indonesia dalam babak kualifikasi.

Berikut detail hasil pertandingan yang dipimpin oleh STY:

Babak Play-off:

Indonesia 6-0 Brunei

Brunei 0-6 Indonesia

Putaran Kedua:

Irak 5-1 Indonesia

Filipina 1-1 Indonesia

Indonesia 1-0 Vietnam

Vietnam 0-3 Indonesia

Indonesia 0-2 Irak

Indonesia 2-0 Filipina

Putaran Ketiga:

Arab Saudi 1-1 Indonesia

Indonesia 0-0 Australia

Bahrain 2-2 Indonesia

China 2-1 Indonesia

Indonesia 0-4 Jepang

Indonesia 2-0 Arab Saudi

Total: 6 kemenangan, 4 imbang, dan 4 kekalahan.

Sementara itu, Patrick Kluivert hanya memimpin Timnas dalam enam pertandingan, dengan hasil yang jauh lebih mengecewakan:

Putaran Ketiga:

Australia 5-1 Indonesia

Indonesia 1-0 Bahrain

Indonesia 1-0 China

Jepang 6-0 Indonesia

Putaran Keempat:

Indonesia 2-3 Arab Saudi

Irak 1-0 Indonesia

Total: 2 kemenangan dan 4 kekalahan.

Meskipun Kluivert menghadapi lawan yang lebih kuat, ia juga menerima bantuan dari pemain naturalisasi berkualitas.

Namun, akhirnya menunjukkan bahwa Timnas Indonesia tidak berhasil melanjutkan perjalanan menuju Piala Dunia 2026.(*)

Artikel ini telah diterbitkan di BolaSport.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pesan Jay Idzes setelah Indonesia gagal memperoleh tiket ke Piala Dunia 2026, mengingatkan agar tidak saling menyalahkan.

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.