Arsenal Tak Puas! Dua Pemain Masuk Daftar Incaran Mikel Arteta, Termasuk Rodrygo Goes dari Real Madrid
–Pra-musim Arsenal berjalan dengan baik, namun Mikel Arteta belum merasa puas. Kemenangan 3-0 atas Athletic Club di Emirates Stadium, Sabtu sore (9/8), memang memberikan kepuasan bagi para penggemar. Viktor Gyokeres, Bukayo Saka, dan Kai Havertz secara bergantian mencatatkan namanya di papan skor. Namun di ruang ganti, pelatih tersebut masih memiliki daftar tugas yang harus diselesaikan—salah satunya adalah pembelian pemain baru.
“Kami masih aktif dalam mengevaluasi berbagai pilihan, kita akan lihat beberapa minggu ke depan bagaimana situasi tim. Ada kemungkinan beberapa pemain akan pergi, jadi kami terbuka untuk melihat apa yang bisa terjadi,” tegas Arteta setelah pertandingan, dikutip dari Sport Mole.
Pernyataan tersebut langsung memicu berbagai dugaan. Meskipun The Gunners telah cukup sibuk dalam bursa transfer musim panas ini, sebagian penggemar khawatir kedalaman tim masih kurang untuk bersaing secara konsisten melawan Liverpool—juara Liga Inggris musim lalu.
Nama Eberechi Eze langsung menjadi incaran utama. Gelandang serang Crystal Palace tersebut musim lalu mencatatkan 15 gol dan 11 assist di Liga Inggris. Teknik driblennya halus, pengamatannya tajam dalam mencari celah, serta kemampuannya untuk bermain di berbagai posisi di lini tengah dan sayap.
Masalahnya, Palace juga berpotensi kehilangan Marc Guehi, bek utama yang kontraknya tersisa satu tahun. Kehilangan dua pemain kunci dalam satu jendela transfer tentu bukan rencana yang diinginkan oleh klub London Selatan tersebut. Oleh karena itu, Arsenal perlu siap memberikan tawaran yang benar-benar menarik, baik dari segi harga maupun sistem pembayaran.
Selain Eze, terdapat juga nama besar asal Spanyol: Rodrygo Goes. Pemain sayap Real Madrid yang berusia 24 tahun ini mencatatkan 13 gol dan 9 assist musim lalu, meskipun sebagian besar tampil di posisi yang bukan menjadi favoritnya karena kehadiran Kylian Mbappe dan Vinicius Junior. Kreativitasnya di sisi kiri dinilai mampu memberikan variasi dalam serangan Arsenal, terutama jika Arteta ingin mengubah pola penguasaan bola menjadi lebih fleksibel.
Tantangannya, Los Blancos tidak dalam posisi untuk menjual. Nilai transfer Rodrygo diperkirakan akan mencapai lebih dari 80 juta euro—angka yang membuat negosiasi tidak bisa hanya mengandalkan keinginan baik.
Persaingan di Sayap Kiri Meningkat Panas
Minat terhadap Rodrygo dan Eze memunculkan pertanyaan lain: apa nasib Gabriel Martinelli? Pemain sayap Brasil ini masih memiliki kecepatan dan energi, tetapi catatan golnya mengalami penurunan: delapan gol di liga musim lalu, enam gol pada musim sebelumnya.
Kedatangan Noni Madueke dari Chelsea memperkuat persaingan di lini sayap. Meskipun Madueke lebih kerap tampil di sisi kanan, fleksibilitasnya memungkinkan pergantian yang bisa mengancam posisi Martinelli.
Secara kontrak, Martinelli masih memiliki ikatan selama dua tahun ke depan. Artinya, jika Arsenal ingin melepaskannya dan memperoleh harga terbaik, musim panas ini adalah momen yang tepat. Namun, sumber dari dalam klub mengatakan bahwa Arteta belum menutup pintu bagi dirinya.
Sebaliknya, Leandro Trossard justru dianggap lebih mungkin hengkang. Usianya sudah menginjak 30 tahun, kontraknya tersisa satu musim, dan meskipun sering menjadi pemain pengganti yang efektif, dari sudut pandangan bisnis, menjualnya saat ini bisa memberikan dana tambahan untuk keperluan transfer.
Strategi Pembelian: Antara Kualitas dan Kedalaman
Bagi Arteta, musim ini fokus pada keseimbangan. Musim lalu Arsenal telah membuktikan kemampuannya untuk bersaing hingga akhir pertarungan gelar. Namun, Liverpool yang semakin stabil dan Manchester City yang selalu konsisten membuat persaingan di musim ini diperkirakan lebih ketat.
Pemain seperti Gyokeres yang ditambahkan sebagai penyerang utama memberikan dimensi baru di lini depan. Namun Arteta menyadari, kompetisi yang panjang membutuhkan cadangan berkualitas yang bisa masuk kapan saja tanpa mengurangi intensitas permainan.
Itulah sebabnya Eze dan Rodrygo menarik: keduanya mampu beradaptasi di berbagai posisi, memberikan fleksibilitas taktis, serta menjadi perbedaan penting dalam pertandingan-pertandingan besar. Dalam sistem Arteta yang mengandalkan pergantian posisi cepat dan kombinasi umpan pendek, pemain dengan kemampuan pengenalan ruang seperti mereka sangat bernilai.
Faktor Bursa yang Rumit
Kendala dalam bursa transfer musim panas tidak hanya terbatas pada pembelian pemain. Klub juga perlu melepas pemain yang tidak lagi menjadi bagian dari rencana tim, agar dapat menjaga keseimbangan keuangan serta kuota pemain non-local.
Beberapa pemain di luar skuad seperti Nuno Tavares, Cedric Soares, atau bahkan Emile Smith Rowe masih belum menentukan masa depan mereka. Jika sebagian dari mereka dapat dijual, Arsenal akan memiliki ruang lebih untuk mengajukan tawaran besar terhadap target utama.
Selain itu, persaingan di pasar transfer pemain juga sangat ketat. Klub-klub lain di Liga Inggris seperti Chelsea, Manchester United, dan Tottenham juga aktif dalam mencari pemain sayap. Artinya, negosiasi bisa berubah menjadi persaingan harga yang memaksa Arsenal segera mengambil tindakan.
Pertandingan Persahabatan Sebagai Uji Kesiapan
Kemenangan melawan Athletic Club memang menyenangkan, tetapi Arteta menegaskan bahwa hal itu bukan menjadi patokan pasti. “Masih banyak yang bisa kami tingkatkan, khususnya terkait efisiensi di area penalti,” katanya.
Dari segi permainan, tekanan yang dilakukan Arsenal terlihat tajam, dengan Gyokeres menyediakan opsi penyerang yang kuat dalam duel udara. Saka tampil penuh semangat di sisi kanan, sementara Havertz mulai menemukan ritme permainannya di lini tengah. Namun, pertandingan tersebut juga menunjukkan bahwa rotasi di lini kreatif masih terbatas—sesuatu yang bisa diperbaiki jika Eze atau Rodrygo benar-benar bergabung.
Menuju Liga Inggris 2025/26
Dengan dimulainya liga dalam seminggu lagi, perhatian Arsenal terbagi menjadi dua: mempersiapkan tim untuk pertandingan perdana, serta mengawasi peluang transfer hingga batas waktu. Arteta harus menyeimbangkan kebutuhan jangka pendek (hasil baik di awal musim) dengan strategi jangka panjang (pembentukan tim ideal untuk bersaing memperoleh gelar).
Penggemar tentu berharap informasi mengenai Eze atau Rodrygo bukan hanya sekadar isu. Kedua pemain tersebut mencerminkan ambisi Arsenal untuk meningkatkan level: bukan hanya bersaing, tetapi benar-benar menjadi calon kuat juara.
Namun, dalam dunia sepak bola saat ini, setiap transfer besar merupakan teka-teki yang rumit: ada harga, ada keinginan pemain, ada negosiasi antara agen, dan ada aspek waktu. Arsenal harus bertindak cepat—atau berisiko kehilangan target dari pesaing langsung.
Jelas, pesan Arteta sudah jelas terlihat: Arsenal belum selesai melakukan pembelian pemain. Dan hingga jendela transfer resmi ditutup, para penggemar akan terus menantikan kejutan berikutnya dari Stadion Emirates.
