Rasmus Hojlund Berubah Pikiran! Siap Tinggalkan Manchester United Setelah Kedatangan Benjamin Sesko, AC Milan Bereaksi Cepat

– Kondisi striker asal Denmark, Rasmus Hojlund, di Manchester United sedang memburuk. Pemain muda ini dikabarkan siap hengkang pada musim panas mendatang setelah kedatangan Benjamin Sesko yang menjadi pilihan utama di lini depan The Red Devils. AC Milan muncul sebagai klub yang serius mengajukan tawaran, dengan skema pinjaman yang dinilai sangat menarik.

Hojlund sempat menyatakan tekad kuatnya untuk tetap bertahan dan bersaing memperebutkan posisi utama di tim. Namun kenyataannya berbeda: dalam pertandingan pramusim melawan Fiorentina, pemain depan berusia 22 tahun itu tidak dimainkan sama sekali, meskipun belum ada penyerang lain yang siap menggantikannya.

Kondisi ini memicu spekulasi bahwa Hojlund tidak lagi menjadi bagian dari rencana jangka pendek klub. Bahkan, berita dari The Times menyebutkan bahwa United bersiap melepas pemain tersebut dengan harga sekitar 30 juta Poundsterling.

Sejak dibawa dari Atalanta pada 2023 dengan harga total sekitar 64–72 juta Poundsterling, Hojlund dianggap sebagai salah satu investasi jangka panjang bagi United. Namun di musim lalu, performanya tidak sesuai harapan: hanya mencetak empat gol di Premier League.

Kedatangan pemain baru seperti Benjamin Sesko (sekitar 73,7 juta Poundsterling) serta Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo memperkuat persaingan di lini depan. Hal ini menyebabkan peluang Hojlund semakin berkurang.

Tawaran Milan dan Tantangan Pemain

Milan sedang berdiskusi dengan United. Mereka menawarkan model peminjaman dengan opsi pembelian, tetapi United menginginkan skema yang bisa berujung pada kepemilikan tetap. United menilai Hojlund bernilai sekitar 40 juta pound dan bersedia mempertimbangkan tawaran tersebut.

Sebelumnya, The Sun melaporkan bahwa penawaran pinjaman mencapai 5,2 juta pound, dengan opsi pembelian sekitar 39 juta pound. Yang lebih menarik, Milan akan membayar seluruh gaji Hojlund selama masa peminjaman.

Ada selisih sekitar 5 juta Euro antara dua klub terkait nilai opsi pembelian. Lebih penting lagi, Hojlund masih meragukan model peminjaman tanpa kewajiban pembelian di akhir musim 2025/26. Ia khawatir kembali ke Old Trafford jika Milan tidak menyelesaikan opsi tersebut.

“Rencanaku jelas: aku tetap ingin bertahan dan berjuang untuk posisiku. Aku masih muda dan ingin meningkatkan kinerjaku,” kata Hojlund dalam wawancara dengan Daily Mail.

Selain Milan, Inter Milan juga menunjukkan minat. Mereka menganggap Hojlund sebagai pilihan yang menarik, terutama setelah performanya di Atalanta sebelumnya dan potensi perkembangan jika berpindah ke Serie A.

Kelebihan dan Kekurangan bagi Semua Pihak

Bagi Manchester United, melepaskan Hojlund dapat mengurangi beban biaya gaji dan memberi ruang untuk perekrutan pemain lain—terlebih kebutuhan di lini tengah dan area lain semakin mendesak. Harga jual yang relatif wajar juga menawarkan fleksibilitas.

Bagi Milan, model pinjaman ini memberikan kesempatan untuk mengamati sejauh mana pemain tersebut dapat beradaptasi sebelum membuat komitmen penuh—langkah yang cukup cerdas secara finansial.

Namun, dari sudut pandang Hojlund, skema pinjaman tanpa agunan jangka panjang terasa memiliki risiko. Ia lebih menghargai keputusan yang tegas—apakah tetap atau pindah secara permanen—daripada kembali ke kondisi yang tidak pasti.

Masa Baru dalam Karier Hojlund Menanti

Rasmus Hojlund kini berada di titik penting. Jika peminjaman ke AC Milan tercapai dan memungkinkan opsi pembelian dilakukan, ini bisa menjadi perubahan positif dalam karier dia. Namun jika gagal, ia harus kembali ke Old Trafford dengan tugas berat: membuktikan kembali kemampuannya di skuad yang kini penuh dengan persaingan.

Proses negosiasi masih berlangsung, dan tanggapan dari pemain akan menjadi penentu. Hojlund menyatakan keinginannya untuk tetap bertahan dan bersaing, namun jika tidak ada jaminan waktu bermain, peminjaman ke Milan bisa menjadi pilihan terbaik—baik bagi dirinya maupun klub. Proses transfer ini jelas belum selesai dan akan terus menjadi perhatian publik.